BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »

Kamis, 15 Oktober 2009

Vierra – Perih

Dirimu…

tak pernah menyadari
semua…
yang telah kau miliki
kau buang aku, tinggalkan diriku
kau… hancurkan aku seakan ku tak pernah ada
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
Aku kan bertahan
meski takkan mungkin
menerjang kisahnya
walau perih… walau perih…

salahkah…
aku terlalu cinta
berharap..
semua kan kembali
kau buang aku,tinggalkan diriku
kau.. hancurkan aku
seakan ku tak pernah ada

Aku kan bertahan
meski takkan mungkin
menerjang kisahnya
walau perih… walau perih…

Aku kan bertahan
meski takkan mungkin
menerjang kisahnya
walau perih…

Aku kan bertahan
meski takkan mungkin
menerjang kisahnya
walau perih… walau perih…
walau perih….walau perih…

kebodohanku *part 1

yah sebelumnya aku tak pernah tau kalau ini akan terjadi
hal yang pernah kubyangkan sebelumnya
hanya hal sekilas yang sepele. saat aku menatap ke sosok arah jam 9 di pagi itu.
dan yah. aku kagum, lalu akupun lupa.

namun satu hal, saat aku melangkahkan kaki ku lebih jauh
ku temui sosok itu lagi.
dan biasa saja sudah
tak seperti saat aku mengaguminya dulu.
hanya seperti kagum pada wangi bunga mawar.
jika bunga itu layu, rasa kagum ku pun berlalu.

aku bersikap biasa. seolah tak ada apa-apa
memang iya.
namun, pernah tak sengaja ku melempar dadu
melangkahkan kaki bersama sosok itu
tapi tak ada yang special disana.
aku merasa biasa.
kuyakin diapun begitu.

namun toh, kurasa aku salah
berminggu-minggu setelah kaki kami menyatu di jalan lenggang itu.
sosok itu mulai mengejar langkah kakiku yang semakin menjauh.
bukan karna aku angkuh. bukan.
karena aku memang tak pernah ada niatan untuk melangkahkan kaki bersama lagi.
karena toh, langkah itu hanya sehari kami lakukan.

aku memang begini.
tak salah kalau akupun memperlambat langkahku untuk menyertainya
namun toh, aku tetap biasa sajah
walau yah langkah itu semakin berwarna merah merona.
dan aku terkagum, lagi.
namun yah lebih dari hal sebelumnya
layaknya aku terkagum pada mentari dan bintang
yang silih berganti tak kunjung henti.

langkah kaki kami pun semakin berirama.
kami rahasiakan ini dari semua orang.
kami sembunyikan "kotak" langkah kaki kami.
agar tak ada yang tau
agar hanya kami yang bisa merasa.
rasa kagum kupun melampaui batas.
smapai aku merasa lebih darinya.
namun toh, aku tak pernah tau apakah sosok itu merasakan hal yang sama.
karena tak pernah keluar hal itu.
tapi toh, aku tak peduli.

sampai akhirnya
kotak itu kembali diperedaran
tak kuat menhan hal itu sendiri.

langkah kamipun menjauh
disaat aku tak bisa membendung rasa kagum ini.
lebih dari semuanya.
ternyata aku salah.
salah mengartikan atau salah mengambil langkah.
aku tak tau.
tak pernah ada penjelasan.

semakin langkah kami menjauh
semakin aku dibuat penasaran olehnya.
kini langkah itu jauh melampaui aku.
namun aku tak bisa melangkahkan kaki lagi
telampau berat bagiku.

dan aku tak tau
bodoh rasanya jika aku meminta penjelasan.
terlalu naif tapi jika kupendam sendiri
dan ternyata keputusan yang ku ambil membuatku sesak.
dan kurasa
sepertinya sosok itu memang tak pernah peduli akan sosokku
walau dia yang membuatku berhanti melangkah.
perih memang. tapi toh memang sudah begini.

dan percuma bagiku untuk me review kembali "kotak langkah itu"